Tetapi apa yang kita dapatkan sesudah kebaikan yang kita berikan, kadang-kadang beberapa dari mereka membalasnya dengan kepahitan. Bila soal duit mereka mungkin berubah dalam waktu seketika. Dari yang beberapa biasa saja jadi begitu dekat dan itu cuma akan terjadi kalau lagi butuh uang. Dan dari yang awalnya dekat mendadak menjauh hanya gara-gara kita menagih uang yang mereka pinjam. Hal tersebut yang membuat kita kadang bertanya-tanya apa yang sedang mereka pikirkan? Apakah mereka teman atau penipu?
Meminjamkan Materi Pada Teman Yang Kesusahan Itu Bukan Karena Rejeki yang Berlebih
Tidakkah kalian sudah tahu tentang keuanganku, bila juga saya memberi utang padamu itu bukan berarti karena saya banyak mempunyai uang namun itu karena saya peduli padamu. Karena awalnya saya percaya anda akan menggantinya bukankah seperti itu janjimu saat meminjam uang. Bahkan juga saya sampai ikhlas berhemat agar dapat memberikanmu pinjaman karena anda katakan begitu mendesak. Waktu itu saya juga kekurangan karena saya tahu dengan apa yang menekanmu kupikir tidak jadi masalah memberikanmu utang walau diriku sesungguhnya dalam kondisi kekurangan.
Duit yang Anda Pinjam Jumlahnya Memang Tidak Banyak, Namun Bukankah Seharusnya Anda Segera Mengembalikan Uang Tersebut Disaat Saya Memerlukan?
Jumalah uang yang anda pinjam itu memang tidak seberapa, untuk sebagian orang kehilangan
uang dengan jumlah itu mungkin saja akan tidak masaslah, namun bagiku jumlah uang yang anda pinjam itu begitu banyak, dan karena aku sangat membutuhkahnya nilainyapun jadi semakin berkali lipat. Lagi juga keuanganku memang sedikit bukan, jadi telah wajar kiranya bila jumlah yang anda pinjam itu bernilai begitu besar untuk diriku.
Tanpa ada Ragu Saya Memberikanmu Pinjaman Uang Karna Kita Keduanya sama Sebagai Perantau
tanpa berfikir panjang mengenai keadaanku sendiri saya langsung memberikanmu pinjaman materi, karena saat itu saya berpikir karena sesama teman bila nanti saya memerlukan bantuanmu anda akan membantuku juga. Waktu itu saya mencoba memikirkan bila saya ada pada posisimu yang tidak mempunyai jalan lain untuk menyelesaikan masalahmu itu.
Tetapi Apa yang Anda Lakukan Waktu Saya Mencoba Managihnya? Saya Malah Terlihat Seperti Pengemis
Waktu saya mencoba memohon kembali uang yang kupinjamkan karena saya juga terdesak permasalahan keuangan, apa yang saya dapatkan hanya janji-janji yang tidak pernah ditepati. Anda pura-pura lupa, saatku tagih segera anda bilangnya ada namun sedang tidak dibawa lalu anda kembali menjanjikan akan membayarnya esok hari. Janji-janji seperti terus saja anda katakan beberapa sampai saya bosan menagihnya karena saya terlihat seperti orang yang mengemisnya.
Kadang-kadang Anda Berkesan Meremahkan Jumlah Uang yang Kupinjamkan Lalu Emosi Sendiri
Karena saya membutuhnya tentu saja saya terus menerus managihnya kepadamu. Bahkan juga anda sendiri hingga bosan dan menghindariku kan karena anda malu. Lalu ditempat umum anda akan berkata ‘akan saya bayar hanya duit segitu kok’. Anda terkesan meremehkan, bila memang jumlahnya tidak seberapa kenapa tidak membayarnya saja dengan sesegera mungkin. Jumlah yang anda anggap tidak seberapa itu bagiku sangatlah penting.
Pada akhirnya Dikarenakan Tidak Ingin Mengembalikan Pinjaman Anda Menghindar Lalu Memutuskan Pertemanan
Ini begitu sering terjadi, saya rasa tidak cuma temanku saja yang akan melakukan hal semacam ini, banyak teman-teman orang didunia ini habis pinjam duit lalu tidak ingin bayar lalu memutuskan pertemanan, disms, telpon, imel dan account sosmednya semuanya bila dikirimi pesan ingin memohon duit yang dahulu dipinjam pesannya cuma dibaca saja paling jelek yaitu sekalipun tidak dibaca karena telah tau isi pesannya berisi pesan ingin menagih hutang. Dan selanjutnya saya tidak mempunyai pilihan lain terkecuali mengiklaskannya saja, walaupun sesungguhnya tidak ikhlas.
Tanpa ada Ragu Saya Memberikanmu Pinjaman Uang Karna Kita Keduanya sama Sebagai Perantau
tanpa berfikir panjang mengenai keadaanku sendiri saya langsung memberikanmu pinjaman materi, karena saat itu saya berpikir karena sesama teman bila nanti saya memerlukan bantuanmu anda akan membantuku juga. Waktu itu saya mencoba memikirkan bila saya ada pada posisimu yang tidak mempunyai jalan lain untuk menyelesaikan masalahmu itu.
Tetapi Apa yang Anda Lakukan Waktu Saya Mencoba Managihnya? Saya Malah Terlihat Seperti Pengemis
Waktu saya mencoba memohon kembali uang yang kupinjamkan karena saya juga terdesak permasalahan keuangan, apa yang saya dapatkan hanya janji-janji yang tidak pernah ditepati. Anda pura-pura lupa, saatku tagih segera anda bilangnya ada namun sedang tidak dibawa lalu anda kembali menjanjikan akan membayarnya esok hari. Janji-janji seperti terus saja anda katakan beberapa sampai saya bosan menagihnya karena saya terlihat seperti orang yang mengemisnya.
Kadang-kadang Anda Berkesan Meremahkan Jumlah Uang yang Kupinjamkan Lalu Emosi Sendiri
Karena saya membutuhnya tentu saja saya terus menerus managihnya kepadamu. Bahkan juga anda sendiri hingga bosan dan menghindariku kan karena anda malu. Lalu ditempat umum anda akan berkata ‘akan saya bayar hanya duit segitu kok’. Anda terkesan meremehkan, bila memang jumlahnya tidak seberapa kenapa tidak membayarnya saja dengan sesegera mungkin. Jumlah yang anda anggap tidak seberapa itu bagiku sangatlah penting.
Pada akhirnya Dikarenakan Tidak Ingin Mengembalikan Pinjaman Anda Menghindar Lalu Memutuskan Pertemanan
Ini begitu sering terjadi, saya rasa tidak cuma temanku saja yang akan melakukan hal semacam ini, banyak teman-teman orang didunia ini habis pinjam duit lalu tidak ingin bayar lalu memutuskan pertemanan, disms, telpon, imel dan account sosmednya semuanya bila dikirimi pesan ingin memohon duit yang dahulu dipinjam pesannya cuma dibaca saja paling jelek yaitu sekalipun tidak dibaca karena telah tau isi pesannya berisi pesan ingin menagih hutang. Dan selanjutnya saya tidak mempunyai pilihan lain terkecuali mengiklaskannya saja, walaupun sesungguhnya tidak ikhlas.
CAR,FOREX,DOMAIN,SEO,HEALTH,HOME DESIGN